Senin, 16 Januari 2012

Golkar dan Lombok Barat Bangkit

Takut di Mutasi Pejabat Lobar ABS

Seiring dg perkembangan kabupaten yang dipimpin oleh Zam-Zam(zaini arony dan mahrip)yang baru berjalan selama kurang dari tiga tahun ini,kemajuan dibidang pembangunan fisik daerah cukup pesat dan berpacu dg kemajuan serta tuntutan dibidang itu,berbagai kebutuhan fisik yang sudah terpenuhi hingga lombok barat menjadi satu dari sekian banyak daerah diindonesia yang menjadi maju.sempat mengalami devisit anggaran hingga pemangkasan anggaran diberbagai skpd yang ada dan kini lombok barat seperti semboyannya bangkit dari sebuah keterpurukan yang ada menuju kemajuan yang mandiri dan bermatabat.

Seiring dengan perkembangan tersebut, juga dipimpin oleh seorang politisi golkar hingga imbas dari kepemimpinan tersebut,skpd diarahkan menuju pentas politik yang menurut aturan bahwa pegawai negeri sipil dilarang berpolitik.skpd secara tidak langsung diarahkan kedunia politik yang sejatinya memang tidak dibolehkan,para pegawai kantor yang ada disemua dinas mengarah kepolitik dikarenakan mungkin karena takut dengan jabatan yang diemban dibawah kepemimpinan duo zam.satu contoh kecil saja bahwa saat ini semua desa diarahkan kearah politik,semua kecamatan diarahkan juga kearah tersebut.

Satu contoh ketakutan yang ada pada semua dinas dikabupaten lombok barat adalah mulainya sedikit demi sedikit cat kantor sudah mulai diarahkan ke warna salah satu partai politik.warna tentu saja tidak boleh yang lain selain warna patuh terhadap pimpinan tertinggi daerah yaitu partai golongan karya.warna ketakutan dikabupaten lombok barat adalah warna kuning.warna ini mulai didominasi dikantor kecamatan bahkan desa yang sudah mulai patuh.permasalahan yang ada adalah kalau desa membangun sesuatu dg warna cat yang lain selain warna kuning maka bupati akan mempertanyakan loyalitas dari kepala desa tersebut.

Pertanyaaan yang seiring muncul dibenak semua kepala desa adalah dimana adanya otonomi desa,dimana kebebasan berekspresi bagi desa dan apakah lombok barat ini adalah harus golkar semua.itu tidak menjamin sehingga ini seakan menjadi sebuah tekanan bagi perangkat desa,pejabat lombok barat yang takut akan dimutasi.yang terjadi adalah pejabat dipemerintahan lombok barat hanya takut akan jabatan dicopot,takut akan kehilangan jabatan yang sudah melekat pada dirinya sehingga dengan sangat terpaksa warna itu dilakukan asal bapak senang saja.inilah yang terjadi dikabupaten lombok barat.pejabat yang membantah maka harus dipertanyakan loyalitasnya kepada atasannya bupati.


Radit.sgs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar