Senin, 16 Januari 2012

Kades Menjual Jembatan


              Diterjang Banjir,Jembatan Putus

Akibat curah hujan yang begitu deras beberapa minggu ini,mengakibatkan banjir dan terputusnya akses jembatan penghubung antara dua desa yang ada dikecamatan gerung.jembatan tersebut menghubungkan antara desa tempos dengan banyu urip yang lebih akrab disebut dengan tempos selatan dikecamatan gerung kabupaten lombok barat.jembatan yang dibiayai dari program pnpm mandiri perdesaan tersebut,belum lama dibangun.pada tahun 2010 dengan besar anggaran Rp.200.000.000,-(dua ratus juta rupiah)dana anggaran dari pusat.ribuan masyarakat dikedua desa terisolir.

Kini jembatan tersebut terputus sehingga untuk menuju kewilayah selatan desa banyu urip atau bahkan sebaliknya kewilayah pusat pemerintahan kabupaten lombok barat digiri menang gerung,harus dg cara manual alias memutar arah seperti sebelum adanya jembatan yaitu melewati sebelah barat jembatan proyek desa jembatan kembar atau alternatif lain adalah melewati desa kuripan selatan atau desa giri sasak dikecamatan kuripan.

Sementara saat ini kepala desa tempos H.Satriawan yang dihubungi membenarkan juga bahwa rusaknya jembatan tersebut dikarenakan konstruksi jembatan terlalu pendek atau rendah,tidak berpatokan pada kemungkinan terjadinya banjir atau meluapnya air kali ketika saat musim hujan tiba dan sedikit kurangnya perhitungan saat pembuatan jembatan tersebut. Saat ini kepala desa sudah melaporkan kejadian tersebut kepemerintah daerah dan upaya yang akan dilakukan oleh kepala desa tempos adalah membongkar jembatan yang sudah rusak diterjang banjir beberapa waktu yang lalu.

Rencana kepala desa tempos akan menjual besi jembatan yang ada karena jembatan tersebut sudah tidak dapat dipungsikan lagi dan kemungkinan harapan dari pemerintahan desa,akan diganti oleh pemerintah daerah.harga yang diberikan oleh kepala desa terlalu mahal yaitu seratus juta sementara kisaran dari besi yang ada sekitar 1,5 ton saja dengan perincian perkilo besi Rp.2500,-.jumlah pembayaran yang akan diterima sebesar Rp.3.750.000,- sedangkan kepala desa tempos akan menjual dengan harga seratus juta karena biaya pembuatan yang dianggarkan dulunya sebesar dua ratus juta.

Harapan dari pemerintahan desa dikedua desa yang berhubungan tersebut kepada pemerintah daerah dikabupaten lombok barat,untuk segera dibuatkan kembali jembatan yang tentunya konstruksinya jauh lebih tinggi,jauh lebih kuat yaitu jembatan permanen seperti jembatan pada umumnya yang bisa dilalui oleh kendaraan yang besar dan juga supaya masyarakat tidak terlalu jauh memutar arah melewati beberapa desa yang ada seperti sebelumnya.


Radith.sgs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar