Minggu, 08 Juli 2012

Study Banding 2012 Berujung Kecewa

Kepala Desa Menolak Pengembalian Uang Transport

Perjalanan yang seharusnya menggembirakan dari semua kepala desa sewilayah lombok barat beberapa waktu yang lalu ternyata berujung demo,panitia perjalanan sampai kewalahan menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh kepala desa.ada 25 orang kepala desa yang merasa dirugikan oleh panitia termasuk juga semua yang berangkat ikut study banding.diantara kekecewaan yang  disampaikan kepada panitia adalah masalah konsumsi yang dikeluarkan oleh desa yang dianggarkan melalui dana desa sebesar enam juta rupiah tersebut,pelayanan dari panitia sangatlah tidak memuaskan pada pelayanan makan.

Semua mengeluh karena dengan biaya yang cukup besar tersebut Rp.6 jt x 124 kades =744 jt.ini dianggap panitia merugi semntara sudah pernah disampaikan kepada panitia sebelum berangkat adalah pertama makan yang diberikan oleh panitia kepada semua kepala desa janganlah nasi bungkus atau nasi kotak sebab anggaran sudah besar,sementara pada saat kunjungan kewilayah bandung saat itu,kepala desa diberikan makan siang pada jam 3 sore.lalu pejabat pemerintah ini diberikan makan dipinggir jalan layaknya seorang TKI yang akan diberangkatkan ke malaysia,inilah yang tidak diharapkan ,oleh pejabat pemerintah kabupaten lombok barat.

Lalu kemudian tdk fahamnya panitia tentang kepengurusan saat beberapa orang kepala desa yang ingin pulang belakangan atau nambah waktu,sementara saat kepengurusan yang dipegang oleh humaidi berjalan dengan lancar tahun lalu,kades yang ingin pulang belakangan sudah disiapkan tiket untuk kembali tergantung dari berapa hari yang akan diambil dijakarta.tetapi panitia yang ini tidak menyiapkan tiket tetapi mengganti dengan uang transpor hanya sebesar satu juta seratus sementara tiket untuk kejakarta saja Rp.1,4 jt.kelebihan yang tiga ratus ribu ini yang dipertanyakan oleh semua kades tetapi jawaban yang diterima adalah hanya ini kemampuan kami sebagai panitia sementara saat ini panitia rugi sekian puluh juta.

Berharap yang lebih baik dari sebelumnnya malah menjadi perjalanan yang terburuk diahir masa jabatan,itulah kata yang terlontar dari kepala desa yang merasa kecewa dengan pelayannan dari panitia pemberangkatan study banding kepala desa selombok barat.kadang sangat memalukan untuk didengar tetapi itulah kenyataan yang ada saat itu.tidur dihotel bintang yang elit tetapi makan nasi kotak,lebih baik tidur dihotel kelas melati tetapi terjamin dan tidak diberikan makan nasi bungkus atau nasi kotak.karena ini adalah perjalanan dari pejabat pemerintah.


Devi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar