Selasa, 17 Mei 2011

Potret Kemiskinan di tengah Lombok Barat Bangkit

 Sudah Jatuh Malah Tertimpa Tangga

Itulah mungkin sepenggal pribahasa yang sangat pas bagi potret kehidupan sebuah keluarga miskin ditengah hiruk pikuk dan gema lombok barat bangkit yang dicanangkan oleh bupati lombok barat.
Sebuah keluarga dg tiga orang anggota keluarga yang semuanya mengharapkan belas kasihan dari orang terdekat yang ada didesa kuripan.semua anggota keluarga ini adalah perempuan yang ditinggal oleh suaminya meninggal dunia.ibunyta sudah tua dg kondisi juga renta,anaknya yang satu menderita sakit tumor payudara dan yang satu adalah tuna rungu atau cacat mental.


Kehidupannya sehari hari hanya mengandalkan pemberian dari masyarakat sekitar yang kadang menyuruhnya nyapu halaman atau sekedar pergi berbelanja kepasar.tak mampu pergi mencari nafkah yang lebih dari sekedar itu.itulah kenyataan hidup yang dialami oleh sebagian besar masyarakat ditengah lombok barat yang berjuang bangkit dari keterpurukan devisit anggaran,banyak rencana tetapi tak lebih dari pepatah yang mengatakan lebih besar pasak dari pada tiang.


Disatu sisi pemerintah ingin membangun dg megah kabupaten atau kota yang dipimpinnya tetapi disisi lain,masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan biaya hidup dengan tingkat penghidupan dibawah garis yang sangat miskin.kepedulian pemerintah hanya ada pada perkembangan pembangunan fisik tetapi pembangunan mental masyarakat untuk bertahan hidup ini yang masih belum jelas.

Erwin.- sgs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar