Pembagian gas elpiji yang tahap kedua oleh pemerintah,membawa dampak yang positif bagi masyarakat desa kuripan.hal ini dikarenakan kalau dilihat dari permintaan masyarakat akan kompor gas pada tahap pertama,banyak yang tidak mau bahkan tidak jarang ada yang takut dikarenakan dengan pemberitaan di berbagai media elektronik seperti televisi dan radio.
Akibat dari pemberitaan tersebut,masyarakat dihantui rasa takut dan khawatir apabila menggunakan kompor gas elpiji,seakan akan meledak dan menimbulkan kebakaran.hal ini diungkapkan oleh masyarakat sendiri.tetapi pada tahap pertama juga sekaligus sebagai pembelajaran bagi masyarakat yang awam akan menggunakan kompor gas,hal ini dilihat dari tingkat animo masyarakat untuk dapat memiliki kompor gas yang dulu membuat trauma dan seakan kompor gas tersebut akan menimbulkan kebakaran,pada saat ini,masyarakat tidak lagi dihantui rasa was was akan hal tersebut mengingat melihat masyarakat yang lain juga merasa nyaman bahkan kalau dibandingkan dengan biaya minyak tanah,maka jauh lebih mahal minyak tanah ketimbang menggunakan kompor gas.
Adanya pembagian tahap kedua ini,lebih banyak yang digunakan langsung,lain dengan pembagian tahap yang pertama,masyarakat justru menjual dengan harga yang cukup murah bila dilihat dari harga sebenarnya.pengakuan beberapa masyarakat yang terlebih dahulu menerima kompor gas,kini menyesal telah menjualnya dikarenakan kebutuhan yang lambat laun pasti dibutuhkan.sedangkan masyarakat yang sudah menerima pada tahap yang pertama,tidak lagi menerima pada tahap yang kedua.
Pada tahap yang kedua ini,masyarakat yang mendapatkan jatah kompor gas adalah masyarakat yang memang belum mendapatkan dan tidak berani menerima pada tahap yang sebelumnya.sedangakan jatah yang diturunkan dari pemerintah untuk tahap yang kedua di wilayah desa kuripan ini adalah sebanyak 897 buah kompor gas.ini diperuntukkan bagi masyarakat yang belum menerima dan berdasarkan usulan yang sudah lebih dulu masuk ke pertamina.
Nick.ok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar